Tentang Dua Bulan Sebelum Dinikahi #1
Pinjem gambar dari |
Selamat malam Jakarta Pusat dan kegembiraan di sudut-sudutnya.
Kami baru saja pulang dari pertunjukan "POLISI" milik Teater UI di Festival Teater Jakarta Pusat.
My fiance was not in a good condition today. But i beg him to accompany me to watch it. Salah satunya karena Bang Pian, pelatih Teater UI, main di lakon itu. Dan aktingnya kerrreen!
Back to the story.
You know what?
Belakangan ini saya meragukan kesiapan saya. Meragukan apa benar saya sudah sebegitu yakin memilih dia? Apa benar saya sudah sebegitu yakin menjadi istri orang?
Biasanya kalau pikiran ini datang, saya selalu hitung-hitungan. (Padahal kata Sudjiwo Tedjo, kalo kamu ditanya kenapa mencintai dia? Terus kamu mikir: karena...... Itu bukan cinta. Itu itung-itungan. Ohyayaa benar juga..Tapi kenapa jadi Sudjiwo Tedjo..)
Tapi yasudahlah. Saya anaknya pelupa soalnya. Jadi saya harus tulis sebagai pengingat diri saya dan untuk future me ke depan.
Bahwa saya pilih dia karena dia super sabar, super pengertian, mau mengalah, tepat waktu, kadang manja kadang tegas.. Dan.. Semua kriteria ini berlawan dengan sifat saya. Hahaa which is it would be perfect for "domesticating" me. ((menjinakkan gueee))
Itu cocok. Kata beberapa teman saya selepas karoke, pilihan saya tepat. Karena kalau saya alay dia alay, apa jadinya rumah tangga kami. Kalau dia mature saya juga mature kekolot-kolotan, mungkin hidup kami akan lurus dan kaku. Jadi, ya, terima kasih kepada Tuhan yang sudah mempertemukan kami.
Belakangan saya pikir, ohya dia kan juga humoris. Tapi nyatanya tak sehumoris di level saya. Mungkin karena kami beda usia dan sudut pandang tentang apa itu lucu dan apa itu menjijikan.
Pikiran ini muncul selepas saya bikin video-video dubsmash yang menurut saya lucu dan tak apalah dishare. Tapi dia pikir itu geleuhhhh...... Dan dia ngotot untuk saya hapus video itu. Saya juga ngotot ding untuk sebodo amat..
Intinya adalah, siap atau tidak siap saya, hampir 70% persiapan nikah udah disiapin semua.. Masa iya mau balik badan?
*ribet bro ngurus nikahan... *oleh karena itu semoga sekali aja seumur hidup *hahaha *cari alasan *aamiin yaa Tuhan.
Dan saya mengutip kalimat beberapa teman saya yang hampir sama.
"Kalau lo terus nyari yang lebih baik, lo akan cari sisi kelemahan dari pasangan yang sekarang. Dan kelemahan itu pasti ada di diri orang. Jadi lo malah gak akan setop mencari"
So, belajarlah dan nikmatilah menerima pasangan yang ada saat ini *monolog *ngobrol sama diri sendiri...
Kalau bukan dia, mungkin saya gak akan sebahagia sekarang. Kalau bukan dia, mungkin saya gak bisa nikah tahun ini. Kalau bukan dia, mungkin saya belakangan ini stres karena gak punya teman curhat, psikolog, penasihat sekaligus partner saya (in crime) (ga deng....)
Hihi..Yasudahya. Saya ngantuk.
Sampai ketemu di postingan selanjutnya...
*Btw, saya jadinya nikahnya tanggal 20 Desember 2015, bukan November seperti kepengenan di tulisan awal dulu; "Tentang Lima Bulan Sebelum Dinikahi".
Jadi kalau ada waktu di 20 Desember, datanglah ke pestaku...
:")
Doakan kami yaa.. Semoga kalian bahagia selaluu...
Ais.
5-6 Okt 2015.
Ditulis begitu sampai di kosan, perlu dua malam, karena di malam pertama saya baru ngetik setengah udah tumbang.
Hey! Akhir bulan ini saya pindah kerja!
Komentar
Posting Komentar