KUHARAP (Tentang Dua Bulan Sebelum Dinikahi #2)

foundtheworld.com



Kuharap pernikahan kita adalah dermaga. Dermaga yang menghubungkanku ke suatu pulau, yaitu kamu

Pulau di mana aku akan berpasrah diri untuk hidup di sana. Tanpa butuh pertolongan evakuasi.

Pulau yang kuharap tak pernah bosan kujelajahi. Mulai dari udara, tanah,  hingga pantainya. Mulai dari pikiran, impian hingga tubuhnya.

Kuharap pulau itu surga dunia untukku. Hanya untukku.

Semoga akan selalu ada hal baru yang kutemukan di sana. Dan aku tak mau mati kebosanan di pulau itu.

Aku sadar bahwa aku sampai di pulau itu karena Tuhan membuat kapal layarku sampai di tempat yang terbaik.

Maka aku selalu minta ke Tuhan, untuk selalu menjaga tempat itu tetap baik. Tetap berbunga, indah, berdiri tegar meski kerap dihantam debur ombak. Sehingga aku akan selalu betah dan merasa aman hidup di sana.

Kadang kupikir, kenapa Tuhan buat aku terdampar terlalu cepat?

Lalu kurenungkan kembali, mungkin Tuhan takut aku tersesat terapung-apung di lautan luas. Atau terdampar di pulau yang lebih buruk, lebih sempit, dan lebih berbahaya.

Semoga Tuhan benar, ini pulau yang terbaik. Kamu yang terbaik.



Kosan Jakarta Selatan.
Pagi, hari ketiga menjadi jurnalis di CNN TV.
Aku menulis ini sambil menangis. Entah kenapa.
Kalau mau jujur, aku jarang sekali membuat puisi.

28 Oktober 2015

Komentar